Awalnya adalah Profesor Hiroki Ohge dari Hiroshima University
yang mempelajari bagaimana penyakit dapat mempengaruhi bau gas buang
angin seseorang. Dengan menganalisis baunya, terutama hidrogen
sulfidanya, seseorang bisa dideteksi penyakitnya.
Yang menarik, selama belajar di Amerika, Prof. Ohge menemukan beberapa
bantal dan celana pendek yang dijual yang kainnya mengandung karbon
aktif untuk menyerap bau. Tetapi itu dirasanya tidak efektif. Menurut
pikirannya, akan lebih baik jika karbon aktif itu dibungkus dan
direkatkan pada celana sehingga ketika buang angin baunya tak akan
menyebar.
Setelah kembali ke Jepang Prof. Ohge menawarkan prinsip kerja celana
antibau itu ke 50-an perusahaan tekstil. Akhirnya, perusahaan bernama
Seiren Co. Ltd. setuju mengajaknya bekerjasama.
Namun perusahaan itu kurang setuju jika menggunakan karbon aktif,
karena akan merepotkan saat pakaian itu harus dicuci. Prof. Ohge pun
melakukan penelitian lanjutan. Akhirnya ditemukan bahan penggantinya
yaitu keramik. Keramik memiliki pori-pori kecil yang tak terhitung
jumlahnya, tetapi lebih kuat dan bisa tahan di pakaian meski dicuci.
Keramik juga mengandung ion logam yang memecah dan menghilangkan bau
yang dikeluarkan tubuh.
Keramik yang digunakan tentulah sudah dibuat sedemikian rupa sehingga
pakaian antibau itu tetap nyaman dipakai seperti pakaian yang
menggunakan bahan kain biasa. Menurut perusahaan itu, keramik yang
digunakan ukurannya dibuat sedemikian kecil seukuran nanoscopic sehingga bisa diikat dalam benang fiber yang digunakan untuk membuat kain.
Tahun 2008 Prof. Ohge dan Seiren mulai memperkenalkan pakaian dalam
antibau ini ke panti-panti jompo, karena mereka umumnya yang paling
membutuhkan pakaian antibau. Hasilnya pengelola panti jompo menyukainya
karena pakaian produksi Seiren itu bisa mengurangi bau. Produk celana
pendek itu kemudian dikembangkan lagi dengan target pasar lebih luas.
Akhirnya perusahaan ini menjual pakaian antibau yang bisa menyerap bau
badan atau bau buang angin untuk pasar umum. "Banyak orang yang ekstra
sensitif terhadap bau mereka sendiri. Produk-produk ini dapat membantu
orang untuk lebih percaya diri," kata Prof. Ohge. Menurut Prof. Ohge,
pakaian buatan Seiren itu bisa menyerap 95% bau, di mana 80% di
antaranya diserap dalam 30 detik pertama sejak kontak. Inovasi yang
menarik.
(Sumber: Rocknews24.com)
No comments:
Post a Comment