Jika sedang jadi turis dan sedang dalam perjalanan menggunakan
bis rombongan, hati-hati kalau berganti pakaian. Salah-salah bisa
menghebohkan seperti seorang turis Asia yang sedang berwisata di
Islandia baru-baru ini.
Perempuan muda itu ikut dalam satu rombongan wisatawan dalam perjalanan ke suatu tempat wisata di Islandia menggunakan bis. Sepertinya rombongan itu dikoordinir mendadak di suatu tempat menjelang keberangkatan bis sehingga tak saling mengenali. Ketika sampai di suatu daerah dekat Reykjavik pada tengah hari, bis berhenti dan masing-masing penumpang turun untuk makan siang.
Pengemudi bis berusaha menghapal setiap penumpang yang turun. Agaknya ia mengenali perempuan itu sebagai seorang Asia muda, berusia pertengahan 20-an tahun, mengenakan baju hitam. Namun usai makan siang perempuan muda itu tak juga naik bis. Sopir mengira mungkin tersesat dan akan datang terlambat. Tapi setelah menunggu sejam, akhirnya sopir memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan melaporkan ada seorang turis yang hilang.
Beberapa jam kemudian sejumlah orang dikerahkan untuk mencari perempuan muda itu. Daerah itu memang sepi dan berada di sekitar ngarai-ngarai curam peninggalan gunung merapi. Selain polisi dan tim pencari dari Islandia, ada sejumlah relawan yang ikut mencari. Di antara mereka, adalah sejumlah turis teman satu rombongan perempuan yang hilang itu.
Hingga tengah malam, perempuan itu tak juga ditemukan. Tim sudah
mempersiapkan helikopter untuk pencarian esok harinya. Menjelang dini
hari, salah seorang turis yang jadi relawan dan ikut serta dalam tim
pencarian menyadari bahwa perempuan muda, berbaju hitam, berusia
pertengahan 20-an tahun, dan tingginya 160 cm yang sedang dicarinya itu
tak lain dirinya sendiri. Ia ternyata dianggap hilang karena setelah
makan siang dirinya berganti pakaian (dengan warna yang beda) biar lebih
segar.
Akhirnya ia melapor polisi bahwa perempuan yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan sehat walafiat. Yang mengherankan kenapa sopir bis tak menghitung jumlah penumpnyanya. Jika ia tahu jumlahnya, tak akan serepot itu. Ada-ada saja.
Perempuan muda itu ikut dalam satu rombongan wisatawan dalam perjalanan ke suatu tempat wisata di Islandia menggunakan bis. Sepertinya rombongan itu dikoordinir mendadak di suatu tempat menjelang keberangkatan bis sehingga tak saling mengenali. Ketika sampai di suatu daerah dekat Reykjavik pada tengah hari, bis berhenti dan masing-masing penumpang turun untuk makan siang.
Pengemudi bis berusaha menghapal setiap penumpang yang turun. Agaknya ia mengenali perempuan itu sebagai seorang Asia muda, berusia pertengahan 20-an tahun, mengenakan baju hitam. Namun usai makan siang perempuan muda itu tak juga naik bis. Sopir mengira mungkin tersesat dan akan datang terlambat. Tapi setelah menunggu sejam, akhirnya sopir memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan melaporkan ada seorang turis yang hilang.
Beberapa jam kemudian sejumlah orang dikerahkan untuk mencari perempuan muda itu. Daerah itu memang sepi dan berada di sekitar ngarai-ngarai curam peninggalan gunung merapi. Selain polisi dan tim pencari dari Islandia, ada sejumlah relawan yang ikut mencari. Di antara mereka, adalah sejumlah turis teman satu rombongan perempuan yang hilang itu.
Akhirnya ia melapor polisi bahwa perempuan yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan sehat walafiat. Yang mengherankan kenapa sopir bis tak menghitung jumlah penumpnyanya. Jika ia tahu jumlahnya, tak akan serepot itu. Ada-ada saja.
No comments:
Post a Comment