Kalau kita yakin akan jadi juara, sebaiknya mendaftarlah secara
sah. Kalau tidak, bisa menyesal seperti yang dialami Scott Downard, 25
tahun.
Cowtown Marathon ke-34 itu berlangsung pada Minggu, 26 Februari 2012 di Will Rogers Memorial Center, Fort Worth, Texas, Amerika Serikat. Seperti sebelumnya pesertanya membludak hingga mencapai 9000-an peserta.
Menurut cerita, kebanyakan dari peserta yang berpartisipasi tidak benar-benar ingin juara. Mereka ikut untuk sekadar bergembira-ria. Panitia sendiri menyadari betapa tingginya peminat yang ingin berpartisipasi. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan dan memudahkan persiapannya, satu bulan sebelum pelaksanaan tiba, pendaftaran sudah ditutup.
Namun ada saja cara orang berpartisipasi. Hal ini juga karena tak semua orang yang sudah mendaftar bisa ikut. Tanda peserta itu lalu diberikan pada kerabat atau pihak lain. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga di bawah biaya pendaftaran yang sebenarnya. "Ini legal, menurut saya, asal Anda tidak jadi juara," kata seorang peserta.
Sepertinya Downard menyadari risiko itu. Ia menerima atribut maraton itu dari seorang temannya yang tak jadi ikut. Namun bedanyanya ia benar-benar jadi juara dengan waktu 2 jam 31 menit 40 detik. Sayangnya, panitia tak mengakuinya sebagai juara karena menggunakan nama temannya saat berlomba. Panitia pun menyerahkan gelar juara pada runner up yang terlambat enam menit dari Downard.
Menurut panitia, Downard menyadari masalah ini dan menerima keputusan panitia kalau dia tak dinyatakan sebagai pemenang. "Tahun depan saya akan datang lagi," kata Downard.
Ternyata ini bukan kejadian pertama. Tahun 2003 hal yang mirip dialami Augustine Hernandez. Saat itu Hernandez masuk finish lebih dulu dari peserta lain. Namun karena ia menggunakan nama orang lain, gelar juaranya harus diserahkan pada pemenang kedua yang terlambat 16 menit darinya.
Cowtown Marathon ke-34 itu berlangsung pada Minggu, 26 Februari 2012 di Will Rogers Memorial Center, Fort Worth, Texas, Amerika Serikat. Seperti sebelumnya pesertanya membludak hingga mencapai 9000-an peserta.
Menurut cerita, kebanyakan dari peserta yang berpartisipasi tidak benar-benar ingin juara. Mereka ikut untuk sekadar bergembira-ria. Panitia sendiri menyadari betapa tingginya peminat yang ingin berpartisipasi. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan dan memudahkan persiapannya, satu bulan sebelum pelaksanaan tiba, pendaftaran sudah ditutup.
Namun ada saja cara orang berpartisipasi. Hal ini juga karena tak semua orang yang sudah mendaftar bisa ikut. Tanda peserta itu lalu diberikan pada kerabat atau pihak lain. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga di bawah biaya pendaftaran yang sebenarnya. "Ini legal, menurut saya, asal Anda tidak jadi juara," kata seorang peserta.
Sepertinya Downard menyadari risiko itu. Ia menerima atribut maraton itu dari seorang temannya yang tak jadi ikut. Namun bedanyanya ia benar-benar jadi juara dengan waktu 2 jam 31 menit 40 detik. Sayangnya, panitia tak mengakuinya sebagai juara karena menggunakan nama temannya saat berlomba. Panitia pun menyerahkan gelar juara pada runner up yang terlambat enam menit dari Downard.
Menurut panitia, Downard menyadari masalah ini dan menerima keputusan panitia kalau dia tak dinyatakan sebagai pemenang. "Tahun depan saya akan datang lagi," kata Downard.
Ternyata ini bukan kejadian pertama. Tahun 2003 hal yang mirip dialami Augustine Hernandez. Saat itu Hernandez masuk finish lebih dulu dari peserta lain. Namun karena ia menggunakan nama orang lain, gelar juaranya harus diserahkan pada pemenang kedua yang terlambat 16 menit darinya.
No comments:
Post a Comment