Tak
pernah terlintas dalam pikirannya bahwa kelak dia akan menjadi seorang
Muslim. Dia tahu mengenai agama Islam. Namun, agama yang diturunkan
melalui Nabi Muhammad SAW itu tak pernah diketahuinya secara mendalam.
Maklum sejak kecil hingga dewasa, Vicente Mote Alfaro, termasuk seorang
kristiani yang taat pergi ke gereja. Setiap pekan dia rajin menghadiri
kebaktian dan tak pernah lupa membaca alkitab, sekalipun sedang di
rumah. Apalagi, dia tinggal di Spanyol, negara yang mayoritas
penduduknya beragama Katolik.
Hingga akhirnya di saat usianya
20 tahun, Alfaro 'diperkenalkan' dengan Islam oleh tetangganya, seorang
Muslim Aljazair. ''Ketika berbincang-bincang, dia mengatakan bahwa
seluruh umat manusia adalah keturunan Adam dan Hawa, dan semuanya
merupakan anak dari Nabi Ibrahim,'' ujarnya mengisahkan kejadian itu.
''Saya terkejut mengetahui bahwa dalam Islam juga mengenal Adam, Hawa,
dan Ibrahim''.
Perbincangan itu rupanya begitu berbekas di diri
Alfaro. Perkataan tetangganya itu terus teringat dikepalanya, membuat
dirinya semakin ingin mengetahui tentang agama yang kali pertama
diturunkan di Makkah ini. Untuk memuaskan keingintahuannya itu, dia coba
mencari referensi mengenai Islam dari perpustakaan. Saat itu, dia sudah
kuliah. ''Selanjutnya, saya meminjam salinan Alquran (dan
terjemahannya) dari perpustakaan,'' ujarnya.
Alfaro membawanya
pulang dan membaca Alquran tersebut dengan teliti. Ayat demi ayat,
lembar demi lembar, Alquran itu dibacanya dengan perlahan. Hingga
akhirnya, dia mendapatkan ayat-ayat Alquran yang mengisahkan tentang
Yesus (Nabi Isa) dan kejadian penyalibannya. Penjelasan dan kisah
tentang Yesus yang dimuat dalam Kitab Suci umat Islam itu rupanya
mengguncang hati kecilnya.
''Saya sudah sering membaca dalam
Injil bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan Tuhan mengirim anaknya ke bumi
untuk dibunuh dan disiksa guna membebaskan dosa-dosa manusia. Saya
sebenarnya selalu bermasalah dengan hal itu, terutama untuk bisa
mempercayai cerita itu,'' tutur Alfaro mengungkapkan isi hatinya ketika
belum bertemu dengan Islam.
Setelah membaca Alquran, dia seakan
menemukan jawaban yang sebenarnya mengenai kisah Yesus dan
penyalibannya. ''Saya temukan jawabannya dalam Alquran. Yesus tidak
pernah disiksa ataupun disalib,'' katanya. ''Muslim meyakini Yesus
sebagai salah satu Rasul yang sangat dihormati. Dalam Islam, Yesus tidak
mengalami penyaliban, namun diangkat ke surga dan kelak akan diturunkan
kembali ke bumi pada akhir zaman.''
Kisah mengenai Yesus dalam
Alquran itu tampaknya menjadi tonggak penting bagi Alfaro untuk menuju
cahaya Islam. Setelah hatinya kian mantap, dia pun mengucapkan dua
kalimat syahadat. ''Dengan cepat saya menyadari bahwa Alquran adalah
Kitab Tuhan yang sesungguhnya, dan saya tidak pernah menyesal menjadi
seorang Mualaf,'' ujar pria yang kini memiliki nama Mansour itu.
Dan kini jika masyarakat bertanya kepada Alfaro bagaimana dia dapat
menjadi seorang Mualaf, dia akan memberikan jawaban yang sederhana.
''Allah telah menjadikan Islam sebagai agama dan hidupku,'' katanya
dengan penuh kerendahan hati. ''Saya membaca Alquran, menemukan
kebenaran tentang Yesus, dan saya putuskan menjadi Mualaf.''
Kini Alfaro senang dengan agama barunya. Bahkan, pengetahuannya tentang
Islam telah berkembang dengan pesat. Pada 2005, dia menjadi anggota
Dewan Direktur Islamic Cultural Center of Valencia (CCIV). Bahkan, dia
menjadi mualaf pertama di Spanyol yang menjadi imam masjid di CCIV.
''Dia pantas dipilih karena pengetahuannya agamanya yang luas,'' ucap
El-Taher Edda, Sekretaris Jenderal Liga Islam untuk Dialog dan
Koeksistensi.
Subhanallah…
Sumber : Republika.co.id
No comments:
Post a Comment