• Breaking News

    3 August 2015

    Saya Lebih Suka Tertarik Menjadi GO-Jek Dari Pada Menjabat Sebagai Manager - Pusing !

    Sebuah keputusan sulit dilakukan Faridz Budhi Surya Kusuma (33) saat harus meninggalkan zona nyamannya sebagai manajer di sebuah resort sebulan lalu. Pria yang mengaku berpenghasilan Rp 8 juta-Rp 10 juta itu nekat "banting setir" menjadi tukang ojek di bawah naungan Go-Jek.

    "Saya daftar sudah sebulan lalu, tapi mulai aktif full time sejak 15 hari terakhir," kata pria berkacamata tersebut kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2015) malam.

    Menurut Faridz, keputusan memilih menjadi tukang ojek bermula saat dia bertemu salah satu pengemudi Go-Jek di salah satu masjid di kawasan Cijantung, kurang lebih satu bulan lalu. Saat itu, Faridz mengorek informasi dari sang pengemudi terkait seluk-beluk Go-Jek. Selepas pertemuan itu, Faridz mengaku tertarik dan berpikir untuk alih pekerjaan.

    "Saya langsung tertarik gabung (Go-Jek), tapi baru daftar seminggu kemudian karena masih sibuk," katanya.

    Minggu pertama sebagai pengemudi Go-Jek, Faridz masih berstatus sebagai manajer dan dibantu asisten. "Selama 15 hari pertama, saya coba sesekali ngojek, ternyata seru juga dan menjanjikan hasilnya," ucap dia.

    Setelah 15 hari melakukan uji coba, Faridz kemudian mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai manajer. Tidak ada keraguan sedikit pun dari Faridz saat pertama kali melepas statusnya sebagai manajer di salah satu resort di kawasan Puncak, Jawa Barat.

    Namun, keputusan tersebut sempat mendapat pertentangan dari istri, keluarga, bahkan kerabatnya. "Wah, istri saya agak shock awalnya. Tapi, pas tahu hasilnya, diem aja deh sekarang," ucapnya.

    Selain istri dan kerabatnya, teman dan tetangga Faridz juga banyak yang mencibir pilihan pekerjaan barunya. Status turun kasta dari manajer ke pengemudi Go-Jek seolah dianggap blunder oleh sebagian orang yang mencibirnya.

    "Banyak banget yang mencibir. Tetapi, lagi-lagi hasil akhir yang membuktikan. Setelah tahu penghasilan yang saya dapat per hari, malah banyak yang ikut daftar," ujarnya seraya tertawa.

    Ayah dua anak tersebut mengaku ketagihan terus ngojek. Meski tergolong baru, Faridz sanggup mengantongi hasil rata-rata Rp 500.000 per hari. Itu pun belum termasuk tips dari penumpang.

    "Rekor saya Rp 1 juta sehari. Itu nonstop sejak subuh sampai pukul 12.00 malam. Istirahat cuma pas waktu shalat dan istirahat makan siang dan malam saja," ujarnya.

    Faridz tidak merasa minder meski berstatus sebagai tukang ojek. Bahkan, status tersebut justru membuatnya hidup lebih tenang daripada saat menjabat manajer.

    "Ngapain minder. Tukang ojek, tetapi penghasilan manajer, siapa yang nolak? Apalagi tingkat stresnya lebih kecil dibanding saat jadi manajer. Kalau ngojek, selesai urusan mengantar penumpang, enggak ada beban lagi pas pulang ke rumah," ucapnya senang.

    Terus Bagaimana Cara Mendafarkan Diri Anda Menjadi GO-JEK?

    Jasa layanan antar jemput terintegrasi Gojek berhasil menarik perhatian publik. Tak heran, ratusan calon driver baru setiap hari berbondong-bondong mendatangi kantor pendaftaran Gojek di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan. Bahkan, kini Gojek membatasi penerimaannya.

    "Dulu masih buka saja berapapun, tapi sekarang yang daftar perhari dibatesin 300 orang aja. Harus pake nomor antrean. Biasanya katanya sampai 500 orang per hari yang daftar," kata salah satu driver Gojek, Junedi kepada metrotvnews.com di tempat lokasi, Senin (29/6/2015).

    Junaedi bilang, Gojek punya beberapa kantor, salah satunya di Jalan Bangka yang khusus untuk penerimaan dan pengambilan jaket serta helm. Kata dia, banyak tahapan yang harus dilalui seorang calon driver Gojek.

    "Hari pertama ambil nomor antrean, terus bawa berkas serta cek fisik motor. Kalau oke lanjut tahap interview dan cek mata. Kalau lolos, masuk tahap trainning," jelas dia.

    Meski masuk tahap trainning, calon driver harus menunggu kembali untuk mendapatkan perlengkapan ngojek. Junaedi bilang, butuh dua hari untuk antre perlengkapan.

    "Hari itu juga trainning pengenalan Gojek dan diajarin pakai handphone android juga. Baru dua hari dikasih jaketnya, soalnya banyak yang antre,".

    Berikut PROSEDUR UNTUK BERGABUNG MENJADI DRIVER REKANAN GO-JEK

    Persyaratan:
    1. Fotokopi KTP, SIM C, STNK, KK
    2. Surat Keterangan Domisili apabila KTP dan tempat tinggal beda
    3. Jaminan asli BPKB / Ijazah terakhir / KK / Akte Lahir / Buku Nikah
    4. Usia maksimal 55 th
    5. Pendidikan terakhir SMP
    6. Wajib menghadirkan motor saat seleksi
    7. Wajib memakai Sepatu

    Khususnya di kota Jakarta


    1. Mengambil nomor pendaftaran. Untuk memperoleh nomor pendaftaran: SMS ke 081283687207, format: NamaLengkap_TanggalLahir_NomorHP (Contoh: “BambangSetiawan 17Mei1974 0899123455”). Waktu : Senin – Jumat, 09:00 – 13:00 WIB. Anda akan mendapat konfirmasi balasan: NamaLengkap_Nomor_Tanggal.
    2. Pada tanggal yang ditentukan, mohon datang ke Gedung AKA, Jalan Bangka Raya No. 2, antara jam 7 – 10 pagi. Bawa: Motor yang digunakan, persyaratan, dan jaminan seperti yang dijelaskan di bawah. Tunjukkan SMS yang telah diterima.
    3. Akan dilanjutkan dengan proses seleksi dan training.

    Untuk kota-kota lain silahkan menghubungi alamat-alamat sebagai berikut :


    Depok


    Jl. M Yusuf No. 9, Mekarjaya, Depok
    Telp. 0812.9326.0862 / 0877.8258.7147

    Seleksi dan Training di tempat
    Training Android dan bagi atribut di Gd AKA

    Tangerang


    Jl. Raya Serpong KM 7 No. 64
    Lampu Merah Gading Serpong, Depan Toko Cat Warna Abadi/Indomaret
    0812.8814.8346
    0812.8814.8347

    Bali


    Waterbom Kuta
    Jl Kartika Plaza
    Tuban, Bali
    0878.6196.1294
    0812.3661.2894

    Bandung


    Ruko Paskal Hypersquare
    Blok A - 9
    Pasir Kaliki, Bandung
    022.86060632

    Surabaya


    Jl Raya Jagir Wonokromo No 100
    Ruko Mangga Dua Jagir
    Blok B 5 No 8
    Wonokromo, Surabaya
    031.8474970

    Tertarik Untuk Mendaftar Go-Jek?

    No comments: