Baru-baru ini seorang komedian, penyanyi, dan aktor Inggris
berusia 89 tahun tutup usia. Uniknya, kematiannya ini juga diratapi
sebuah pohon cemara hingga roboh dan terbelah dua.
Lebih menariknya, dua kejadian itu berlangsung di dua tempat yang jaraknya sangat jauh. Max Bygraves meninggal di Australia karena penyakit Alzheimer, sedangkan pohon tumbang itu terjadi di Dorset, Inggris.
Selama hampir 30 tahun, Max memang pernah tinggal di Bournemouth, Dorset, dengan menempati sebuah rumah seharga 2 juta pounds yang terletak di atas bukit. Tapi sejak tahun 2003, dia dan istrinya beremigrasi ke Australia. Di taman di rumah itulah berdiri tegak pohon cemara, dan di depan pohon terdapat bangku kayu yang biasa diduduki Max semasa hidupnya. Di bangku itu, Max beserta istrinya biasa menghabiskan waktu berjam-jam.
Kini, rumah lamanya ditinggali pasangan Isabelle dan Johann Edward. Sepulang dari berlibur ke Spanyol selama 10 hari, pasutri Edward menemukan pohon cemara setinggi kira-kira 7,9 meter itu sudah roboh terbelah dua dan salah satu bagian batang dan rantingnya yang berukuran besar menimpa bangku taman dari kayu itu.
"Kebetulan di rumah kami sedang ada tukang yang membereskan rumah, maka saya tanya ke salah satu dari mereka soal tumbangnya pohon itu. Tapi dia menjawab tidak memperhatikan apa pun yang terjadi di luar rumah. Kami melihat berita kematian Max saat sedang berlibur, dan saya melihat sebuah foto Max sedang duduk di bangku yang hancur terkena pohon," jelas Mrs. Edward.
Meski tidak suka hal-hal berbau takhayul, Mrs Edward tetap merasa kejadian ini aneh tapi unik. "Pohon ini sangat besar dan kebetulan sekali mendarat di bangku itu. Tukang kebun saya yang pernah bekerja untuk Max, bilang bahwa Max suka sekali duduk di bangku itu sambil memandang teluk di hadapannya. Pohon itu sudah ada sejak Max tinggal di rumah itu, jadi umurnya kini sudah lebih dari 50 tahun. Saya tidak tahu kenapa pohon itu bisa roboh. Mungkin ini karena ada festival pesawat terbang di daerah sekitar. Tapi pohon cemara ini adalah salah satu dari sedikit pohon yang tumbuh di pinggir jalan, sedangkan kondisi pohon lainnya baik-baik saja."
Lebih menariknya, dua kejadian itu berlangsung di dua tempat yang jaraknya sangat jauh. Max Bygraves meninggal di Australia karena penyakit Alzheimer, sedangkan pohon tumbang itu terjadi di Dorset, Inggris.
Selama hampir 30 tahun, Max memang pernah tinggal di Bournemouth, Dorset, dengan menempati sebuah rumah seharga 2 juta pounds yang terletak di atas bukit. Tapi sejak tahun 2003, dia dan istrinya beremigrasi ke Australia. Di taman di rumah itulah berdiri tegak pohon cemara, dan di depan pohon terdapat bangku kayu yang biasa diduduki Max semasa hidupnya. Di bangku itu, Max beserta istrinya biasa menghabiskan waktu berjam-jam.
Kini, rumah lamanya ditinggali pasangan Isabelle dan Johann Edward. Sepulang dari berlibur ke Spanyol selama 10 hari, pasutri Edward menemukan pohon cemara setinggi kira-kira 7,9 meter itu sudah roboh terbelah dua dan salah satu bagian batang dan rantingnya yang berukuran besar menimpa bangku taman dari kayu itu.
"Kebetulan di rumah kami sedang ada tukang yang membereskan rumah, maka saya tanya ke salah satu dari mereka soal tumbangnya pohon itu. Tapi dia menjawab tidak memperhatikan apa pun yang terjadi di luar rumah. Kami melihat berita kematian Max saat sedang berlibur, dan saya melihat sebuah foto Max sedang duduk di bangku yang hancur terkena pohon," jelas Mrs. Edward.
Meski tidak suka hal-hal berbau takhayul, Mrs Edward tetap merasa kejadian ini aneh tapi unik. "Pohon ini sangat besar dan kebetulan sekali mendarat di bangku itu. Tukang kebun saya yang pernah bekerja untuk Max, bilang bahwa Max suka sekali duduk di bangku itu sambil memandang teluk di hadapannya. Pohon itu sudah ada sejak Max tinggal di rumah itu, jadi umurnya kini sudah lebih dari 50 tahun. Saya tidak tahu kenapa pohon itu bisa roboh. Mungkin ini karena ada festival pesawat terbang di daerah sekitar. Tapi pohon cemara ini adalah salah satu dari sedikit pohon yang tumbuh di pinggir jalan, sedangkan kondisi pohon lainnya baik-baik saja."
No comments:
Post a Comment