• Breaking News

    9 January 2013

    Para Pendeta & Misionaris Masuk Islam Setelah Melihat Mushaf al Qur’an Yang Hendak Di Bakar Tetapi Api Tidak Mau Menyentuhnya.


    Subhanallah, itulah kata yang selalu diucapkan oleh setiap muslim, terutama ketika mendengarkan sebuah kisah yang dipaparkan dalam koran harian “Ukazh”, sebagaimana yang disebutkan berikut ini:

    Koran harian “Tartim” yang beredar di Nigeria dan merupakan koran terbesar dengan oplah paling banyak menyebarkan berita yang tidak akan dilupakan oleh penduduk Nigeria.

    Koran yang terbit setiap hari Rabu tersebut, dalam editorialnya telah menggoncangkan salah satu kota besar di Nigeria, kota Kajoula. Dalam berita tersebut dipaparkan bahwa seorang pimpinan pendeta Nasrani dengan sangat mengejutkan melempar mushaf Al-Qur’an ke tanah di depan para hadirin yang datang dalam majelisnya. Tidak hanya itu, ia kemudian menuangkan bensin dan berusaha membakar mushaf tersebut.

    Namun yang sangat mengherankan, mushaf tersebut same sekali tidak terbakar dan apitidak sampai menyentuhnya. Bahkan, tangan pendeta tersebut yang justru terbakar oleh kobaranapi. Peristiwa ini terjadi pada saat umat Nasrani sedang melaksanakan kebaktian di gereja.

    Setelah kejadian ini, Pendeta Froos seketika langsung menyatakan keislamannya dan diikuti oleh pemimpin gereja, Ya’kub Musa, kemudian diikuti oleh para pendeta dan misionaris di sana, sehingga jumlah mereka mencapai 200 misionaris. Setelah jangka waktu satu tahun berikutnya, pendeta Ya’kub Musa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen Organisasi Kependetaan di Kanjoula.

    Di hari berikutnya, pemimpin redaksi koran “Ukazh”, Haji Ibrahim Sulaiman menulis berita tentang aktifitas Ya’kub Musa pasca mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen. la berdakwah menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok negeri Nigeria, Ibrahim Sulaiman juga menulis kisah-kisah Ya’kub Musa yag bisa dijadikan pelajaran bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.

    Sumber : Kisah Pastur & Pendeta Yang Masuk Islam, Syaikh al-Husaini al-Muiddi, Penerbit al Kautsar, Hal. 267-268.

    No comments: