Apa hadiah terbaik bagi lomba makan kecoa hidup? Ular piton
betina dan kematian. Ini benar-benar terjadi di Deerfield Beach,
Florida, AS, baru-baru ini.
Lomba aneh itu diselenggarakan malam Sabtu, 5 Oktober 2012, di sebuah toko penjual reptil bernama Ben Siegel Reptile Store. Para penyayang reptil itu berburu hadiah ular piton bagi pemenang lomba itu. Meski aneh ternyata banyak juga yang ikut serta kompetisi bernama Midnight Madness Sales itu. Tercatat ada 30-an orang yang ikut serta.
Lomba itu akhirnya dimenangkan Edward Archbold, 32 tahun, yang berhasil menelan belasan kecoa. Hadiah piton pun ia raih. Namun beberapa saat setelah ia keluar toko reptil tersebut, tiba-tiba ia terjatuh lalu dibawa ke rumah sakit. Tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal.
Sejuah ini penyebab kematiannya masih terus diselidiki. Dari seluruh peserta hanya ia yang meninggal. "Kecuali kecoa itu terkontaminasi bakteri atau bahan lain yang patogen, saya kira kecoa aman-aman saja dimakan," kata Michael Adams, profesor entomologi dari University of California. Ia juga menyebutkan, belum mendengar ada orang yang meninggal karena makan kecoa sebelumnya. "Memang banyak orang yang alergi terhadap kecoa. Tetapi tak ada zat beracun (toksin) pada kecoa dan insekta sejenisnya," lanjutnya.
Pemilik toko reptil itu sendiri menyebutkan bahwa kecoa yang dijadikan ajang lomba itu adalah piaraan yang "diternakkan" sebagai bahan makanan bagi reptil-reptil yang dijualnya. Untuk menumbuhkannya, pengelola mengembangkan kecoa-kecoa itu dalam lingkungan yang terkontrol.
Sejauh ini belum ada update perkembangan berikutnya dari kasus ini. Namun yang jelas, meski hadiahnya menarik
Lomba aneh itu diselenggarakan malam Sabtu, 5 Oktober 2012, di sebuah toko penjual reptil bernama Ben Siegel Reptile Store. Para penyayang reptil itu berburu hadiah ular piton bagi pemenang lomba itu. Meski aneh ternyata banyak juga yang ikut serta kompetisi bernama Midnight Madness Sales itu. Tercatat ada 30-an orang yang ikut serta.
Lomba itu akhirnya dimenangkan Edward Archbold, 32 tahun, yang berhasil menelan belasan kecoa. Hadiah piton pun ia raih. Namun beberapa saat setelah ia keluar toko reptil tersebut, tiba-tiba ia terjatuh lalu dibawa ke rumah sakit. Tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal.
Sejuah ini penyebab kematiannya masih terus diselidiki. Dari seluruh peserta hanya ia yang meninggal. "Kecuali kecoa itu terkontaminasi bakteri atau bahan lain yang patogen, saya kira kecoa aman-aman saja dimakan," kata Michael Adams, profesor entomologi dari University of California. Ia juga menyebutkan, belum mendengar ada orang yang meninggal karena makan kecoa sebelumnya. "Memang banyak orang yang alergi terhadap kecoa. Tetapi tak ada zat beracun (toksin) pada kecoa dan insekta sejenisnya," lanjutnya.
Pemilik toko reptil itu sendiri menyebutkan bahwa kecoa yang dijadikan ajang lomba itu adalah piaraan yang "diternakkan" sebagai bahan makanan bagi reptil-reptil yang dijualnya. Untuk menumbuhkannya, pengelola mengembangkan kecoa-kecoa itu dalam lingkungan yang terkontrol.
Sejauh ini belum ada update perkembangan berikutnya dari kasus ini. Namun yang jelas, meski hadiahnya menarik
No comments:
Post a Comment